Tuhan Itu Baik
Ayam berkokok terdengar beriringan dengan terbitnya fajar, matahari terbit di ufuk timur
Selepas ku basuh mukaku dengan butiran embun-embun jernih, terlintas umurku makin menjauh....
Kesulitan hanya sebatas suguhan ringan, tak perlu larut atau berkecil hati. Semua ada saatnya Aku Punya Tuhan.
Terjebak dalam Pusaran Kebodohan
Berdiam tidak mengubah apapun, berteriak siapa yang akan mendengar
Berlari akan lari kemana, hanya muter dan muter seperti benang kusut mau diurai darimana berjuta kekusutan
Kata Tuhan, urai satu persatu dimulai dari yang paling mudah
Apa terkait dosa yang diperbuat!
Atau berlarut dalam kemalasan atau memang keadaan yang harus dinikmati terdahulu.
Aku pernah berpikir bahwa keterpurukan dan dosa hanyalah untuk orang lain, untuk mereka yang lemah iman, yang tidak punya moral atau tak punya prinsip. Sampai suatu hari, aku menyadari aku terjebak dalam kesalahan yang terulang-ulang.
Mungkin Sujudku yang tidak rutin, atau doaku yang enggan ke langit?
Menata Diri
Perbaiki atau Kekal!
Menyalahkan keadaan memilih untuk diam, mencemooh Tuhan, jangan. Menyalahkan orang lain tidak pernah intropeksi itu momok keruwetan.
Ketika diberi mudah pun masih menawar seperti saat hujan pun menanti panas.
Kadang penyakit hati masih menjadi mimpi, itulah kesalahan terbesar. Satu persatu daun berguguran kering, belum membusuk terlihat ranting sudah tumbuh kuncup daun baru.
Tuhan itu Baik
Tapi di tengah semua kesulitan, satu hal yang ku perhatikan, Tuhan tidak pernah membiarkanku jatuh tanpa pertolongan.
Bukan dalam artian mengalahkan orang lain, tapi menang atas diriku sendiri.
Disini, terlihat menyadari
Kataku menyakiti mata, tingkahku melukai pelangi
Jangan memadamkan orang lain mereka tidak salah, mereka menikmati Maqomnya masing-masing.
Jangan menyalakan api tapi bungkus lah salju kemudian taburkan dipandang mata agar sejuk merona.
Bagaimana Tuhan kebaikan, tidak semua tercapai dengan kilat. Seperti berakit dahulu berenang ke tepian, bahagianya pasti nyata. Hidup ini seperti roda kadang di atas, kadang di bawah. Tapi selama kita punya Tuhan, tidak ada yang perlu ditakutkan. Karena Tuhan selalu punya rencana indah di balik setiap air mata.
Tuhan itu Adil
Ada penyesalan dalam hati, setiap tempat yang ku pijak mengapa aku tidak menyuguhkan hal baik. Sekarang ku menyadari bahwa hal-hal baik itu menciptakan yang baik.
Dari satu hal dan kejadian yang datang, itulah cara Tuhan memberi pelajaran.
Karena hidup ini bukan tentang seberapa banyak kita terjatuh, tapi seberapa kuat kita bangkit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar