• Jelajahi

    Copyright © wadaslintangcom
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Health

    Kyai Kuwu sebagai Cikal Bakal Desa Lancar Wadaslintang

    Suroso
    , Minggu, Januari 15, 2023 WIB Last Updated 2023-01-21T01:44:23Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Pendiri dan Asal usul Desa Lancar

    Kyai Kuwu,  merupakan tokoh yang membuat pedukuhan sebagai cikal bakal desa yang kini bernama desa lancar, beliau pengikut Pangeran Diponegoro  dari wilayah mataram.

    Foto :https://sejarahberadaban.blogspot.com

    Lima tahun setelah perang Diponegoro Pada tahun 1830 setelah Pangeran Diponegoro, beberapa pengikut Pangeran Diponegoro ada yang sampai di desa ini, diantaranya adalah Kyai Kuwu beserta pengikut lainnya. 
    Karena dalam perjalanannya dirasakan lancar dalam menanggulangi dan menghadapi rintangan di daerah tersebut, maka rombongan Kyai Kuwi mengatakan "Daerah ini kita namakan daerah Lancar" Kemudian karena dirasanya merasa aman di daerah tersebut, rombongan Kyai Kuwu menetap disana. 

    Sifatnya Kyai Kuwu yang adil, berwibawa, bijak dan bersahaja, para rakyat atau pemukim grumbul akhirnya mengangkat Kyai Kuwu sebagai Pemuka atau Pemimpin yang biasa dipanggil dengan sebutan Lurah Kuwu (Beliau pula orang yang menjadi Lurah pertama di desa Lancar), Lurah Kuwu memimpin dengan di bantu oleh Pemuka-pemuka  lainnya pada waktu itu.

    Desa Lancar bagian utara berbatasan dengsn Kab. Kebumen, sebelah baratnya Kab. Kebumen, Timur Desa Plunjaran dan Somogede sedangkan bagian selatan Desa Kumejing dan Desa Plunjaran. 
    Desa Lancar terbagi menjadi 5 Padukuhan Dusun Kalijanggel Dusun Karanganyar Dusun Binangun Dusun Tuban Dusun Rapahamba

     

    Runtutan Kepemimpinan:

    •  Pemerintahan Lurah Kuwu dari th 1830 s/d 1865 (35 th)

     

    Lurah Kuwu memerintah dengan bijaksana, adil, jujur sehingga masyarakat hidup tentram dan damai. Pertanian dilaksanakan secara tradisional , singkong sebagai makanan pokok diutamakan. 

    Pada masa ini rumah penduduk beratap alang-alang, Kepercayaan yang ada, walaupun islam telah diajarkan namun masih diwarnai kepercayaan anemisme dan dinamisme.

    •  Pemerintahan lurah Wangsadipa dari th 1865 s/d 1897 (12 th)

     

    Sebagai penerus lurah kuwu pemerintahan lurah wangsadipa tidak jauh berbeda. Pertanian ladang singkong,perumahan atap ilalang ,sebagai pagar bambu sudah mulai model anyaman, Perumahan penduduk mulai bertambah di setiap grumbul.

     

    • Pemerintahan lurah Rana menggala dari th 1897 s/d 1900 (3th)

     

    Penerus lurah wangsadipa perubahan belum begitu menonjol. Waktu itu masih dikomando oleh penjajah belanda, tapi rakyat hidup tentram,karena pengaruh penjajah hampir tidak terasa di daerah ini, sebab kondisi pegunungan sulit dijangkau.pencaharian penduduk pertanian singkong dan sedikit padi,serta tanaman perkebunan. Budaya islam ,anemisme dan dinamisme masih sulit dipisahkan.

     

    • Pemerintahan lurah lareja dari th 1900 s/d 1912 (12th)  

                                              

    Sebagai penerus lurah rana manggala, masa pemerintahan lurah lareja belum terasa banyah perubahan. Pertanian masih biasa ,singkong dan sedikit padi. Perumahan penduduk sebagian sudah beratap genteng, ijuk dari kulit aren untuk bumbungan paling atas. Pemukiman mulai padat di setiap grumbul. Budaya islam ,anemisme dan dinamisme masih sulit dipisahkan.

     

    • Pemerintahan lurah singadikrama dari th 1912 s/d 1933 (21th)

     

    Pemerintahan lurah singadikrama ada perubahan yang tadinya pemuka grumbul diganti nama Congkog dibantu kebayan tiap jongkongan, karena tugasnya kesana kemari maka dinamai Plengkung. 

    Selain pertanian singkong (ladang) penduduk mulai mencetak sawah dari sebagian ladangnya,disekitar wilayah sungai di lembah pegunungan. Pendidikan mulai ada terbukti didirikan sekolah rakyat (SR 3th ) pada tahun 1924. 

    Keagamaan semakin maju dengan didirikan tempat ibadah (masjid) diwilayah congkogan Karanganyar, yang dipelapori seorang guru ngaji yang berasal dari kecamatan Kepil, yang beberapa lama kemudian pergi naik haji dan tidak kembal ke desa lancar.

     

    • Pemerintahan Lurah Sadu wirya dari th 1933 s/d 1936 ( 3th ).

     

    Penerus lurah singadikrama, selama 3 tahun memerintah, tata pemerintahan seperti lurah singadikrama perubahan yang nyata baru sedikit. Ahir pemerintahan Lurah Sadu wirya karena kasus pajak bumi terhadap pemerintahan colonial ,sehingga beliau masuk penjara.

     

    • Pemerintahan Lurah Kastareja dari th 1936 s/d 1939 (3th)

     

    Lurah kastareja penerus lurah Sadu Wirya,yang sebelumnya menjabat sebagai juru tulis (carik). 

     

    • Pemerintahan Lurah Karto wahono dari th 1939 s/d 1976 ( 37th )

     

    Pada waktu itu sudah ada demokrasi melalui pemilihan. beliau calon terpilih dari 2 kandidat, rifalnya bapak supangat, guru SR, Lurah Karto Wahono mengalami masa pemerintahan colonial belanda, Jepang dan masa kemerdekaan rakyat sejahtera karena beliau lurah yang mengedepankan pertanian, namun pengaruh pemerintahan Jepang terasa sekali di daerah lancar. 

    Sementara budaya Islam juga berkembang dengan pesat. Akhir jabatan lurah karto Wahono karena sudah lanjut usia , tahun 1976. Tahun 1976  s/d 1980 lurah lancar kosong dan dipegang oleh pejabat kecamatan kecamatan bapak Sutoro.

     

    • Pemerintahan Lurah Sugiri Wiryo Sumarto dari th 1980 s/d 1998

     

    Lurah terpilih dari 3 kandidat, Sugiri, Sugito, dan Marto Raharjo. Perekonomian mulai maju, perkebunan cengkeh mendongkrak perekonomian di Lancar, pendidikan maju, dengan adanya SLTP dan Mts, Infrastruktur jalan desa mulai dirolak, 1-2 mulai ada yang memiliki kendaraan roda dua. 
    Bidang kesehatan, masyarakat mulai menyadari akan pentingnya kesehatan karena pendamping pak Sugiri ibu Paryati seorang bidan, jadi warga tidak susah untuk pelayanan kesehatan. 
    Tatanan pemerintahan disesuaikan dengan UU No. 5 / th 19, Pamong jadi perangkat, congkog jadi kadus, carik jadi sekdes, Jabatan tamping tidak ada lagi, Lurah jadi kepala desa. 
    Pak Sugiri terpilih 2 periode. Periode 1 sebagai lurah, periode 2 sebagai Kepala Desa. Rakyatnya merasa aman dalam bertani karena Pak Sugiri berhasil mengusir hama tanaman terutama babi hutan. Jabatan kades waktu itu 9 tahun.

     

    • Pemerintahan Kades Solichin dari th 1999 s/d 2006

     

    Kades terpilih dari 2 kandidat, yaitu Bapak Solichin dan Bapak Yahudin Pujo Sumitro. Kades Solichin penerus bpk  Sugiri. Pak Solichin merupakan sosok yang ambisi pembangunan dan agamis. Aspal masuk desa. Pendidikan menengah terutama yayasan Mts. Menguatkan makam wali di desa Lancar. Rehab balai desa.

     

    • Pemerintahan Kades Yahudin Pujo Sumitro dari tahun 2007 s/d 2013

     

    Kades terpilih dari 2 kandidat, Yahudin dan Muhtarom. Melanjutkan kades Solichin. 
    Pada masa kepemimpinannya, bidang pendidikan di desa Lancar mengalami kemajuan terbukti desa Lancar mampu membentuk yayasan Jalaluddin, sebagai cikal bakal berdirinya SMK Jalaluddin. 
    SMK Jalaluddin berdiri ditanah yayasan Jalaluddin yang bersumber dari hibah warga dan membeli tanah warga.

     

    • Pemeintahan Kades Suhartanto dari tahun 2013 s/d tahun 2019

     

    Beliau adalah keturunan lurah Karto Wahono, tepatnya cucu dari lurah Karto Wahono. Kades terpilih dari 3 kandidat, bpk Suhartanto, bpk Yahudin (mantan kades) dan bapak Margono. Dalam menjalankan tugas pemerintahannya beliau merangkul semua elemen masyarakat, untuk bersama-sama membuat perubahan positif Desa Lancar. Beliau mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 27 Maret 2019.

     

    • Pemerintahan Pj Kades Setyo Nugroho

     

    Beliau adalah pegawai Kecamatan Wadaslintang yang ditugaskan sebagai pj.Kepala Desa berdasarkan SK Bupati Wonosobo No 141/534/2019 pada tanggal 27 Maret 2019. Beliau mengakhiri tugasnya bersamaan dengan dilantiknya Kepala Desa Terpilih pada tanggal 16 Desember 2019.

     

    • Pemerintahan Kades Agung Sulistiyanto, SH. dari tahun 2019

     

    Beliau adalah putra ke 3 dari almarhum Sugiri Wiryo Sumarto ( Kades Lancar Periode tahun 1980-1988 ), dilantikan pada tgl 16 Desember 2019.

    Sumber : https://lancar-wadaslintang.wonosobokab.go.id 
    Sumber : https://sejarahberadaban.blogspot.com
    Disclaimer : berbagi itu indah

     

     

     

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Untuk Anda