Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, hobi sering kali menjadi pelarian bagi anak muda untuk mengekspresikan diri, melepas stres, dan menemukan komunitas yang sejalan dengan minat mereka. Tak jarang, dari hobi-hobi tersebut, lahir kelompok-kelompok kesenian yang tidak hanya menjadi wadah kreativitas, tetapi juga memperkaya khazanah budaya di masyarakat. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya peran hobi dalam membentuk identitas dan memupuk semangat kolaborasi di kalangan generasi muda.
Awal Mula Lahirnya Grup Hadroh
Desa Plunjaran, sebuah desa kecil yang terletak di pedalaman, mungkin tidak terlalu dikenal oleh banyak orang. Namun, desa ini menyimpan potensi besar yang selama ini terpendam. Salah satunya adalah bakat seni, khususnya dalam bidang musik. Awalnya, sekelompok pemudi di desa ini hanya berkumpul untuk mengisi waktu luang dengan bermain alat musik tradisional seperti rebana. Mereka melakukannya sebagai hobi, tanpa ada tujuan khusus.
Namun, seiring berjalannya waktu, hobi ini mulai berkembang. Mereka mulai mempelajari teknik-teknik bermain rebana yang lebih kompleks dan mencoba menggabungkannya dengan lantunan sholawat. Dari sinilah, ide untuk membentuk grup Hadroh muncul. Hadroh sendiri adalah sebuah seni musik yang menggunakan rebana sebagai alat utama, biasanya dimainkan untuk mengiringi sholawat atau pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Di tahun 2020 awal mula Pemuda-Pemudi ini mulai berlatih, bertempat di Dusun Silulut Desa Plunjaran Kecamatan Wadaslintang. Group Hadroh kemudian di beri nama Mubtahijun ini di prakarsai oleh Mbak Solihah yang berasal dari Desa Kumejing yang didukung oleh Danang Setiawan selaku Suaminya, dan dilatih oleh Group Hadroh dari Desa Tirip. Disamping itu juga muncul Group Tetek Al Hidayah dari Dusun Silulut. Ketika di tanya siapa saja yang boleh ikut bergabung, dibuka untuk umum agar anak muda memiliki kegiatan yang positif, katanya.
Hobi sebagai Pemicu Kreativitas
Hobi, apapun bentuknya, adalah cerminan dari passion dan minat seseorang. Bagi anak muda, hobi bisa menjadi media untuk mengeksplorasi bakat dan mengasah keterampilan. Misalnya, hobi bermusik, menari, melukis, atau bahkan menulis puisi sering kali menjadi awal mula terbentuknya kelompok kesenian. Ketika satu orang memiliki hobi yang sama dengan orang lain, terjadilah pertemuan ide dan semangat yang akhirnya melahirkan kolaborasi.
Potensi Terpendam yang Terangkat
Awalnya, tidak ada yang menyangka bahwa hobi sederhana ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Banyak dari anggota grup ini awalnya hanya bermain untuk bersenang-senang, tanpa menyadari bahwa mereka memiliki bakat terpendam dalam bidang musik. Namun, dengan latihan rutin dan semangat yang tinggi, mereka mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Komunitas sebagai Wadah Ekspresi
Group kesenian yang terbentuk dari hobi anak muda sering kali menjadi wadah ekspresi yang inklusif. Di dalamnya, setiap anggota bisa saling mendukung dan belajar satu sama lain. Komunitas semacam ini tidak hanya tentang menciptakan karya seni, tetapi juga tentang membangun ikatan emosional dan solidaritas antar anggota.
Misalnya, di sebuah kota kecil, sekelompok anak muda yang gemar menari tradisional mungkin memutuskan untuk membentuk sanggar tari. Mereka tidak hanya berlatih bersama, tetapi juga mencari cara untuk memodernisasi gerakan tari tradisional agar lebih menarik bagi generasi muda. Dari sini, mereka tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberinya nafas baru.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Group kesenian yang lahir dari hobi anak muda tidak hanya bermanfaat bagi anggota kelompok tersebut, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Pertunjukan seni, pameran, atau even-even budaya yang mereka selenggarakan bisa menjadi hiburan yang mendidik dan menginspirasi. Selain itu, kelompok kesenian juga bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda yang mungkin mulai melupakannya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Keberhasilan grup Hadroh di Desa Plunjaran menjadi inspirasi bagi generasi muda di desa tersebut. Banyak pemuda yang sebelumnya tidak memiliki kegiatan positif, kini mulai tertarik untuk bergabung dengan grup ini. Mereka melihat bahwa hobi bisa menjadi jalan untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi masyarakat.
Selain itu, grup Hadroh ini juga menjadi contoh bahwa dengan kerja keras dan semangat, sesuatu yang awalnya dianggap sepele bisa menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Mereka membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan berdoa.
Ke depannya, diharapkan semakin banyak anak muda yang tidak hanya mengejar hobi mereka, tetapi juga berani melangkah lebih jauh dengan membentuk kelompok kesenian. Dengan begitu, khazanah seni dan budaya Indonesia akan terus hidup dan berkembang, diwariskan dari generasi ke generasi.
Ketika anak muda punya hobi, bukan hanya kesenangan pribadi yang mereka dapatkan. Dari hobi tersebut, bisa lahir group kesenian yang membawa dampak positif bagi diri mereka sendiri dan masyarakat sekitar. Hobi adalah benih, dan ketika benih itu ditanam dengan penuh semangat dan kolaborasi, ia akan tumbuh menjadi sesuatu yang indah dan bermakna. Mari dukung anak muda dan hobi mereka, karena dari sanalah lahir seni-seni baru yang akan memperkaya kehidupan kita semua. *Suroso, berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar