• Jelajahi

    Copyright © WadaslintangCom
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Health

    Ritme Kehidupan

    Suroso
    , Sabtu, September 13, 2025 WIB Last Updated 2025-09-13T11:23:07Z
    masukkan script iklan disini
    Aku ini siapa, 
    siapa yang mau menghormati
    Siapa yang mencibir
    Dan siapa yang menuntun
    Menempatkan mahkota di wajah
    Supaya kepala pandai menunduk
    Isi kepala menjadi kekayaan


    Lahir yang di nanti
    Kecil di belai di tunggu sampai matahari membakar umur
    Sesuap nasi membentuk tulang dan daging, masih saja kurang





    Engkau di mimpikan punya cita-cita
    Di gadang seisi rumah
    Mengapai singgahsana Sulaiman,
    sepertinya tak mungkin..aku tunggu dalam pijakan kaki


    Mereka punya keinginan
    Memaksa sampai membasahi seluruh nadi
    Aku ingin takdirku, yang di ridhoi Malaikat


    Awalnya sederhana, bisa bicara merangkat dan berlari
    Namun tanpa di elakan harus memikul
    Itu bukan beban hanya rintihan sebentar


    Setiap detik aku selalu tertawa berwajah riang
    Yang sesekali tersenyum...senyumkununtuk mu Malaikat
    Namun entah awan atau hati yang tak nampak, bahagiaku jarang terlihat
    Senja melihatku di kala menangis 


    Saat hati ini berdoa, engkau tak pernah faham
    Hanya kala tersungkur baru mencuat
    Jarang melihat yang mencari muka, agar Tuhan dan Malaikat memihaknya


    Tak ingin menyakiti hidup, dan saat mati jangan sampai engkau hujat serta baru menghakimi


    Kemarin aku sudah beramal besar..tidur dan senyum
    Tangis yang menetes ialah cara Tuhan merubah budi pekerti
    Dengan nada keras...aku tak pernah menyakiti isi alam ini
    Bahkan cinta tak hanya dicintai
    Akupun berharap dunia tak bisa membuatku buta. 


    Wadaslintang, 13 September 2025
    Penulis; Suroso 










    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sudut