• Jelajahi

    Copyright © WadaslintangCom
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Health

    Gambus, Seni Tari Sederhana Dengan Iringan Tembang Sarat Makna

    WadaslintangCom
    , Kamis, Januari 30, 2025 WIB Last Updated 2025-01-30T09:55:10Z
    masukkan script iklan disini

    Gerakan tari gambus terlihat sederhana dan tegas. Perpaduan pencak dan seni musik terbang (sejenis alat musik pukul) dan bedug terlihat selaras dan tegas. Tarian yang dimainkan oleh kaum laki-laki ini terlihat begitu kuat dan sarat makna. Kesan heroisme dan semangat bergotong royong terasa sangat kental. Hal ini tercermin dari syair yang dilantunkan oleh penembangnya. Syair-syair yang dilantunkan berupa gambaran keadaan alam desa, kegiatan bertani, bersosial, saling bertegur sapa, sampai nilai-nilai religius.

    Foto FB BOCKA Bocah Kaligowong


    Di era perkembangan informasi yang serba cepat saat ini, pemuda adalah motor terdepan sebagai pembaharu. Batas antara generasi tua dan muda begitu jelas dengan penguasaan terhadap alat maupun pemahaman tentang era ini. Pada kesenian gambus semua penarinya adalah pemuda. Hal ini memang budaya yang sudah berkembang dari tiap generasi dan masih terjaga sampai saat ini. Setidaknya, pemuda Desa Kaligowong, Kecamatan Wadaslintang ini tidak terlalu kebingungan untuk menemukan jati diri kesenian. Karena sampai saat ini masih tumbuh subur dan berkembang Akhir-akhir ini, banyak generasi muda yang beru-saha menggali kembali kesenian lokalnya dan mencoba menunjukkan eksistensinya melalui berbagai media seperti youtube, facebook, instagram dan banyak lainnya. Mereka berlomba-lomba mengenalkan jati diri dan kreasi untuk mendapatkan pengakuan atau sekadar bentuk promosi gra-tis. Hal ini juga terjadi dengan pemuda di desa Kaligowong Pada umumnya Gambus digelar di atas panggung, baik di halaman rumah maupun di tempat terbuka seperti halaman bale desa atau lapangan. Pelaksanaannya ditentukan oleh keinginan pemilik hajat, seperti upacara merti desa, syu-kuran, khitanan, pernikahan, hari-hari bersejarah dan syu-kuran lainnya.


    Kesenian gambus juga tidak bisa lepas dari kesan mistik. Pada puncak pertunjukan, para penari biasanya mengalami kesurupan. Prosesi ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para penonton. Para pemuda akan bergantian atau bahkan berkelompok mengalami kesurupan, ini tergantung dari pawangnya (pemimpin pertunjukan). Saat kesurupan ini penari akan memperlihatkan spektakel bagi para penonton. Biasanya mereka akan memakan makan makanan mentah, memakan singkong, menguliti kelapa dengan mulut, memakan bara api, pecahan kaca, atau pertunjukan ekstrim lainnya yang tentunya membuat penonton ikut ngilu melihatnya.


    Tokoh-tokoh dalam Kesenian Gambus
    • Penari

    Di sini berisi para pemuda yang mempertunjukkan seni pencak dan memperlihatkan ketangkasannya dalam mengolah raga. Ada salah satu dari penari ini bertugas sebagai pemimpin, identifikasinya adalah membawa alat sempritan. Penari ini akan memperagakan seni pencak dengan mengikuti alunan musik perkusi. Tempo gerakan akan ditentukan pemimpin penari dengan alat sempritan sebagai pusat komando.


    • Penabuh

    Penabuh atau pengiring musik kesenian ini minimal terdiri tiga penabuh terbang dan satu penabuh bedug. Semua alat musiknya berjenis perkusi. Tugas pemusik ini selain mengiringi tarian juga pengatur tempo bagi penembang.


    •  Penembang

    Penembang biasanya seorang laki-laki paruh baya. Dalam melantun syair ini dibutuhkan keterampilan khusus memang. Syair yang dilantunkan berbahasa jawa ngapak, pada tahapan tertentu syair akan terkesan lebih mendalam tentang doa dan harapan dihari esok. Adapun pesan utama yang ingin disampaikan melalui syair di atas yakni nasihat hidup bergotong-royong, semangat menjaga alam, keyakinan bekerja sebagai petani serta syair-syair doa.


    • Dalang

    Beliau adalah pemimpin pertunjukan. Tugas beliau sangatlah penting dalam kesenian ini. Mulai mengatur tempo pertunjukan, mengatur agar para penari tetap dalam kondisi baik, dan memberikan arahan pada pemusik maupun penembang syair. Peran dalang ini akan terlihat pada puncak pertunjukkan. Beliau akan menjadi pawang untuk para penari yang mengalami kesurupan.


    Di Desa Kaligowong ada dua kelompok gambus, per-tama bernama POPK yang kedua Sinar Muda. Ada sedikit perbedaan yang menarik dari kedua kelompok ini. Untuk POPK berasal dari dusun Silemped, tempat di mana kese-nian gambus ini lahir. Ciri dari kelompok ini masih me-megang tatacara dan prosesi yang asli tanpa ada penambahan apapun. Berbeda dengan kelompok Sinar Muda, kelompok ini tampil lebih modern, mulai dari alat musiknya serta beberapa tambahan gerakan. Dua kelompok inilah yang akhirnya menjadi bukti bahwa eksistensinya masih sangat bagus di tanah sendiri.


    Di era perkembangan teknologi yang serba cepat ini, setidaknya masih ada para pemuda yang mau menjaga, menikmati dan menjadi pelaku kesenian tradisional. Hal ini tentunya menjadi nilai baik yang sangat menarik. Peranan promosi baik dari kelompok maupun pemerintahan desa menjadi sangat penting. Setidaknya agar kesenian gambus bisa berkembang dan dikenal khalayak lebih luas.

    Oleh : M. Tri Atmojo ,  untuk Kegiatan "Workshop Menulis Wadaslintang Keren, dalam rangka Festival Desa Wisata Tahun 2020"  *ditulis ulang : wadaslintang.com



    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sudut