Masa pandemi saat ini, banyak warga ibu kota atau kota lainnya bermigrasi atau melepas penat dari bisingnya kendaran roda dua dan empat serta jenuh dengan banyak polusi pabrik industri dan macetnya jalanan ibu kota.
Sebagian besar warga memilih destinasi wisata alam. Seperti puncak Bogor, Bali, pantai dan hutan Yogyakarta serta wisata alam yang sudah sering terdengar khalayak umum.
Tapi selain itu, sebenarnya masih banyak wisata alam yang ada di desa-desa pedalaman, yang mung-kin tidak semua orang tahu. Salah satunya ada di desa saya, yaitu Desa Karanganyar.
Tahu nggak sih kalian? Di mana Desa Karanganyar itu. Kok asing banget ya? Sini simak ya jangan diskip loh!
Karanganyar itu desa yang ada di Kecamatan Wadaslintang. Aduh pasti kalian tambah bingung Wadaslintang itu ada di mana, Wadaslintang itu kecamatan paling ujung selatan wilayah Kabupaten Wonosobo dan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Pengin tahu nggak sih kalian ada apa di Karanganyar? Juga potensi wisata yang tidak tergali oleh pemerintah desa dan cocok juga buat kalian yang pengin menghilang dari hiruk-pikuk ibu kota dan pengin menyatu dengan alam. Yuk, cus ke penjelasannya!
Jadi gini gaess, di Karanganyar itu ada dusun yang ber nama Dusun Kemplung, dan warga sekitar sering menyebutnya denga Dusun Kemplungan. Kemplung masih satu aliran air dari Waduk Wadaslintang dengan Desa Erorejo, Plunjaran, Kumejing, dan Tritis, jadi dusun Kemplung ter-airi air dari Waduk Wadaslintang, saat musim para petani memanfaatkannya untuk ditanami tanaman palawija ditanah yang tak tergenang air, tanaman yang ditanam biasanya seperti kacang tanah, singkong, padi, tebu, dan masih banyak lagi. Tapi saat musim penghujan datang, warga yang bermata pencaharian mencari ikan dengan cara menjala dengan jaring biasanya dilakukan dengan cara berkelompok maupun individu. Jika sudah memasuki musim hujan tanaman harus segera dipanen karena jika tidak tanaman akan tergenang air dan petani mengalami gagal panen.
Tapi sayang ni gaess kalo daerah sebagus itu cuma dijadiin tempat menanam palawija dan berlabuh kapal nelayan. Oleh karena itu, saya ingin mengangkat Dermaga Kemplungan untuk menjadi desa wisata yang bisa menambah pemasukan pendapatan desa selain pajak PBB dan bantuan negara.
Pertama desa bisa memperbaiki akses masuk ke Dermaga Kemplungan dengan melakukan pengaspalan, melakukan penghijauan atau penanaman pohon yang bisa menyejukkan saat hari sedang panas, membangun fasilitas umum seperti aula, toilet umum, musala, saung-saung kecil untuk berteduh saat panas dan hujan dan membuat spot foto yang menarik bagi segala umur mulai daru umur remaja hingga dewasa.
Pemerintah desa bisa juga membuat taman bunga di bantu warga sekitar, penanaman dilakukan di wilayah yang tidak tergenang air disaat musim hujan, agar bisa dinikmati setiap saat. Jika dikelola dengan baik potensi ini juga bisa untuk meningkatkan Usaha Masyarakat kecil Menengah milik warga Desa Karanganyar usaha usaha yang di miliki oleh warga Desa Karanganyar antara lain pembuatan gula aren asli, warung soto, kupat tahu, mie ayam dan masih banyak lagi.
Setelah dibangun dengan baik dan tertata, wisata Dermaga Karanganyar bisa dipromosikan melalui media sosial karena pada zaman yang sudah canggih tidak ada orang didunia ini yang tidak menggunakan ponsel atau media sosial promosi bisa dilakukan dengan mengunggah di instagram, facebook, whatsApp dan media sosial lainnya.
Karena di Desa Karanganyar masih termasuk desa yang susah sinyal bisa juga dibangunkan provider atau tower internet menggunakan bantuan negara yang sudah di anggarkan. Pengunjung dan wisatawan bisa dikenakan tarif untuk masuk dan parkir dengan harga terjangkau.
Ah, bisa juga dibangun homestay dan resort bagi mereka yang ingin merasakan gimana sih tinggal didesa? Gimana sih, rasanya menyatu dengan alam? Karena keadaan saat ini masih pandemi akibat virus Covid-19 sangat cocok untuk istirahat sejenak. Hal ini adalah peluang yang sangat besar jika dikelola dengan baik, juga bisa dimasukkan ke kas desa.
Itu adalah salah satu potensi yang ada di dalam desa saya. Itulah berlian yang tertimbun lumpur yang jika tidak kita gali hanya akan menjadi lumpur tiada harga dan tiada guna, tapi jika kita menggalinya bersama-sama berlian itu bisa kita poles dengan indah dan bernilai jual tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar