• Jelajahi

    Copyright © WadaslintangCom
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Health

    Petani dan Irigasi

    WadaslintangCom
    , Senin, Februari 03, 2025 WIB Last Updated 2025-02-03T12:04:52Z
    masukkan script iklan disini

    Air Yang Cukup Pangan Tidak Kurang


    Masyarakat petani sangat membutuhkan air untuk bercocok tanam, bendungan dan saluran  irigasi menjadi pilihan utama, di mana fungsi dari bendungan untuk menampung air dan saluran irigasi  penghantar air  sampai ke lahan pertanian.

    Bendungan Parakandawa (Dok. pribadi)

    Diatas ialah Bendungan Parakandawa yang berada di wilayah Desa Trimulyo, Wadaslintang. Bendungan tersebut untuk mengairi lahan pertanian di wilayah Trimulyo itu sendiri dan lahan Pertanian Wilayah Desa Plunjaran. 
    Bendungan tersebut sudah dalam tahap pemeliharaan di tahun 2024.

    Dinas Pertanian disetiap wilayah terkait pastinya sudah melakukan pemeliharaan disetiap periode waktu, supaya bendungan dan saluran irigasi tersebut tetap dalam kondisi baik tanpa ada masalah. 
    Peran serta Pemerintah Desa juga di perlukan ikut andil dalam pemeliharaannya, Petani pemanfaat lahan berkewajiban merawat menjaga dan membagi secara merata disepanjang lahan pertanian. 
    Banyaknya pemanfaat, diperlukan pengaturan debit alirannya, dengan cara sore dan pagi atau sehari ganti, tinggal menyesuaikan kesepakatan. 
    Ada denda bagi yang melanggar aturan supaya tidak semaunya sendiri!

    Pemandangan Sawah Tengah Sawah di Kampung Cihantap Desa Sukajaya Sumedang Selatan Jawa-Barat, https://id.pinterest.com



    Peran serta kelompok tani dan PTL (Petugas Teknis Lapangan) / ulu-ulu, dalam menjaga, memelihara dan mengatur irigasi. Pastinya hal teknis kerjanya dan ataupun upah tersebut sudah dibahas dalam musyawarah di kelompok tani itu sendiri. Anggota kelompok tani juga pastinya melakukan iuran untuk persiapan pemeliharaan, dimana terkadang dibutuhkan renovasi dan penambalan kebocoran yang sifatnya mendadak atau untuk perawatan rutin. Bergotong-royong budaya lokal dan kewenangan lokal masih melekat dalam masyarakat. 

    Ilustrasi:  Bahu irigasi semakin kecil, Area Persawahan Parakandawa

    Tanggule tambah cilik  (bahu senderan irigasinya semakin mengecil) padahal konon lebarnya diantara 2-3 m untuk gotong pat (memikul kanan kiri berjumlah 4 orang) cukup.
    Perlu kesadaran dari semua pihak dan petani itu sendiri terutama yang lahan sawahnya di jalur irigasi tersebut untuk menjaga, melebarkan kembali bahu irigasi tersebut. Tanggul yang lebar memudahkan untuk beraktifitas petani, mulai saat membajak dan mencangkul, persemaian bibit, penanaman, pemupukan sampai dengan saat memanen serta memudahkan saat membawa pulang. 
    Tanggul yang lebar dan kuat tahan akan  bocor, jebol dan longsor.
    Petani ternyata Mbah dari kita dan Orang Tua kita, mereka sudah tua!
    Melihat mereka memikul pupuk dan membawa padi yang berat rasanya sudah tidak tega. Pada saatnya nanti generasi muda-mudi yang akan menjadi penerus, menjadi penopang ketahanan pangan tingkat genug ning umah atau bahkan menjadi penopang pangan nasional.

    Harapan dalam hati, suatu saat besok, besok dan suatu saat sarana prasarana pertanian, mulai dari oloran/saluran air, jalan di area sawah akan permanen nyaman dan kuat mudah dilalui, traktir, angkong dan atau kendaraan roda dua pastinya menghemat waktu dan tenaga menjadi hegeinis dalam pertanian, air yang cukup pangan tidak kurang.
    Meskipun saya pribadi belum memiliki sawah, tapi sekarang mimpi setinggi mungkin boleh ya! *Suroso, 3 Pebruari 2025





    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sudut