Sebelum tetralogi Laskar Pelangi mengubah hidupnya, Ia pernah bekerja sebagai tukang sortir surat di sebuah kantor pos dan pernah bekerja sebagai kuli panggul di pasar ikan.
Andrea Hirata meraih kesuksesan dan nama besar setelah ia berhasil menulis novel berjudul 'Laskar Pelangi sebuah novel yang bercerita tentang pendidikan dan ketimpangan sosial di kota Belitong yang menjadi salah satu tambang timah terbesar di dunia. Semula novel ini ditujukan sebagai hadiah ulang tahun untuk ibu guru Muslimah, gurunya Andrea Hirata sewaktu masih anak-anak di kota Belitong. Andrea yang sudah menamatkan kuliah nya di kota negara Prancis dan Inggris ini merasa perlu memberikan hadiah ulang tahun kepada Bu Mus gurunya yang telah berjuang mendidik anak-anak tak mampu, termasuk Andrea Hirata pada tahun delapan puluhan dengan gaji yang sangat minim. Novel "Laskar Pelangi" sendiri sebenarnya merupakan kisah nyata, kenangan Andrea dan teman-teman sekelas nya sewaktu kecil bersama Bu Mus yang mendidik mereka dalam segala keterbatasan. Novel ini dihadiahkan oleh Andrea masih dalam bentuk ketikan naskah kuarto. Belakangan tanpa sepengetahuan Andrea, novel tersebut dibaca oleh temannya dan dikirimkan ke penerbit Bentang sastra. Ternyata penerbit Bentang sastra menerima naskah tersebut dan berminat menerbitkannya. Pihak penerbit menghubungi Andrea Hirata. Tentu saja Andrea bingung, untung temannya segera memberi klarifikasi. Tapi Andrea masih harus meminta izin pada bu Mus. Sebab novel tersebut adalah hadiah Andrea untuk beliau. Bu Mus yang sudah membaca novel tersebut tidak keberatan, karena memang tidak ada bagian cerita dalam novel ini yang bersifat rahasia. Meskipun ceritanya banyak yang sedih dan mengenaskan, tapi semua itu memang nyata. Jadi Bu Mus setuju jika novel tersebut diterbitkan.
Diluar dugaan, novel laskar pelangi yang bertema pendidikan dan ketimpangan sosial ini menjadi boming. Penjualannya sangat mengejutkan, dalam waktu singkat menduduki peringkat sebagai salah satu novel terlaris di Indonesia yang terjual lebih dari satu juta eksemplar. Karena kesuksesan "Laskar Pelangi", Andrea Hirata menulis novel lanjutannya berjudul "Sang pemimpi" lalu disusul dengan novel berjudul "Edensor" dan novel berjudul "Maryamah Karpov". Keempat novel tersebut merupakan tetralogi yang semuanya bercerita tentang kehidupan Andrea bersama teman-temannya dari kanak-kanak hingga ia lulus kuliah dan kembali ke kampung halamannya. Novel terbaru Andrea hirata berjudul "Padang Bulan" dan "Cinta di Dalam Gelas" yang dikemas dalam satu buku dan masih juga bercerita tentang kehidupan Andrea Hirata setelah ia dewasa.
"Bermimpilah.. karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu"
Andrea Hirata
Penulis Novel Tetralogi Laskar Pelangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar