masukkan script iklan disini
Kau seperti titik
dalam syairku,
yang tak kutahu
harus kutaruh di mana.
yang tak kutahu
harus kutaruh di mana.
Foto ilustrasi, Lancar
Kadang,
kau kujadikan pemisah
dalam kalimat panjang—
tapi kalimat berikutnya pun cemburu.
Pernah juga kucoba menjadikanmu koma,
tapi perasaanmu terlalu jujur
untuk ditunda.
Lalu,
kau kucoba ubah jadi tanda seru,
tapi cinta bukan sekadar
lembayung yang melamar jingga
di peraduan senja.
Selalu kucerna bait-baitmu,
kadang tanpa tanda baca,
meski diam-diam
harus kuselipkan tanda tanya.
Akhirnya,
aku pun pasrah—
jika takdir menjadikanmu
titik di akhir sajak,
yang ditulis oleh pena
yang sedang marah.
penulis: pelangi senja Fb
#kamarsenja



Tidak ada komentar:
Posting Komentar