Yang pulang bukan langkah semata,
melainkan sayap rahasia yang terbuka.
Di genggaman tanganmu,
hari-hari yang karam menjelma cahaya.
Berlerai menjadi benang bintang,
terasing lalu terpilih dalam angin bulan.
Kau pulang ke rumah senyawa cinta—
tak lagi tersesat di rimba tanpa nama.
Tersambut pelukan yang tak kasat mata, meluruhkan derana, meruntuhkan duka.
Langitmu menjelma samudra biru,
sementara semesta berdendang lagu syahdu.
Di sanalah hatiku berlabuh,
menemukan teduh di balik peluh.
Pulang tak lagi sekadar kembali,
tapi rahasia abadi di antara kita.
Setiap langkahmu doa bergetar,
menyulam luka menjadi gugusan pusparaga.
Rindu yang tercecer di jalan gelap
berubah mawar berpendar di kegelapan.
Tak ada pintu, tak ada jendela—
hanya ruang tanpa tepi yang terbuka.
Di dalamnya, kita berpaut
seperti dua bayangan yang akhirnya menyatu.
Pulang bukan lagi alamat fana,
pulang adalah kita,
adalah engkau di dalam aku,
adalah aku yang akhirnya
menetap di dalammu.
Kediri, 7 September 2025
Penulis : Siera Putri Fb
#Wanita_Hujan



Tidak ada komentar:
Posting Komentar